Kicauan
Burung di pagi hari di iringi dengan suara ayam berkokok serentak
membangunkanku dalam mimpi. Ketika aku terbangun dari mimpi itu,aku lanjutkan
dengan mengambil air wudhu kemudian menunaikan kewajibanku sebagai seorang muslim
yaitu Sholat subuh. Sehabis itu aku duduk di depan rumah dengan di temani
secangkir kopi serta gorengan yang telah di sediakan oleh istriku tercinta.
Udara pagi
ini membuatku semakin bersyukur atas kenikmatan yang Allah berikan kepada
setiap orang yang masih bernafas di alam yang indah ini. Namun sayang, tidak
semua orang bisa merasakan apa yang saat ini aku rasakan. Terkadang aku pun
sering lupa akan kenikmatan yang sering kali di anggap ringan tapi sebenernya
itu adalah kenikmatan yang luar biasa. Kenikmatan itu adalah bisa menghirup
udara yang segar di pagi hari,udara segar yang mampu menghilangkan rasa lelah
dan letih. Serta udara yang membuat kita masih bisa bernafas sampai detik ini.
Bayangkan jika kita hidup tanpa udara, mungkin kita harus menggunakan alat
bantu untuk bernafas,harus mengeluarkan biaya untuk membeli tabung oksigen.
Namun sekali lagi karena Allah itu memiliki sifat sayang terhadap semua makhluk
ciptaan-Nya, tanpa memilih-milih Allah memberikan kenikmatan itu terhadap semua
makhluk ciptaan-Nya. Namun kenikmatan itu hanya bisa dinikmati bagi orang-orang
yang sadar akan Kebesaran dan Kemuliaan-Nya.
Suasan pagi seperti ini
mengingatkanku dulu waktu aku masih kecil dan sedang liburan ke bandung di mana
mbahku tinggal disana,tepatnya di daerah sumedang. Entah kenapa setiap kali aku
kesini (Desa dimana istri saya di lahirkan yaitu desa surusunda kecamatan
karangpucung Cilacap) aku merasa kalau aku sedang di tempat mbahku yang ada di
sumedang. Dari udara pagi harinya, kemudian orang-orangya semua mengingatkanku
sewaktu aku kecil. Kenangan-kenanganku dulu ketika di sumedang seakan terulang
ketika aku berada di surusunda, entah kenapa hal itu terus aku rasakan ketika
aku ada di desa ini. Apa mungkin karena bahasa yang digunakan di surusunda dan
sumedang hampir sama, yaitu bahasa sunda. Sedangkan aku setiap harianya
terbiasa dengan bahasa jawa ngapak.karena aku tinggal di daerah banyumas.
Anehnya walapun aku di lahirkan di sumedang tapi sampai saat ini aku masih
tidak tau bahasa sunda,mungkin karena tidak mau belajar bahasa tersebut di
tambah lagi aku lama tinggal di Banyumas. Berhubung istriku orang sunda jadi
mau tidak mau mulai sekarang aku harus belajar bahasa sunda. Karena aku malu
setiap di Tanya sama orang-orang desa surusunda aku hanya menjawab dengan
senyum. Seperti orang yang tidak bisa bicara. Pernah aku mengalami hal lucu,
kejadian ini aku alami ketika aku liburan ke sumedang. Waktu itu bibiku
membuatkanku teh manis dan memberiku sebuah kue buatannya. Setelah kue itu aku
cicipi kemudian bibiku bilang “amis kuena?” mendengar pertanyaan seperti itu
lalu kue itu aku cium kemudian aku jawab “ngga amis ko’,kuenya enak bi”.
Kemudian ibuku tertawa terbahak-bahak karena ibuku asli orang sumedang jadi
ibuku paham bahasa sunda dan paham juga bahasa jawa. Kemudian ibuku menerangkan
kepada bibiku,dan orang-orang yang ada disitu dengan menggunakan bahasa sunda,
setelah di terangkan mereka pun tertawa terbahak-bahak. Melihat kejadian itu,
aku malah menjadi tambah bingung, kenapa mereka tertawa sampai seperti itu?apa
ada hal yang lucu? Pertanyaan-pertanyaan itu muncul di fikirankku. Kemudian
barulah ibuku menjelaskan kepadaku. Dalam bahasa sunda amis itu artinya manis,
sedangkan dalam bahasa jawa amis itu artinya bau amis yang sering kita cium
pada bau ikan mentah dll. Semenjak kejadian itu setiap kali aku ditanya
menggunakan bahasa sunda, pasti hanya aku jawab dengan senyum. Takut nanti
jawabanku salah lagi seperti kejadian diatas. Naah berhubung kopi yang ada di
sampingku ini sudah habis, jadi sekian dulu yaa,dilanjut lagi nanti kl ada yg
mau kasih kopi hehhe..wis Mandan awan juga, ora kepanak karo mertua kat mau
nang ngarep laptop bae kaya wong sibuk bae hehe,,yang bingung artinya Tanya aja
sama mbah google, pasti di jawab. Udah ahh nulis mulu nich tangan. Sekian dan
Terimakasih.
0 comments:
Post a Comment